Sebagian besar dari kita tahu kalau oli sangat penting bagi mesin kendaraan, termasuk mobil. Standarisasi Society of Automotive Engineers (SAE) biasanya menyantumkan kode pada kemasan oli mobil: 5W-30, 10W-30, 10W-40, 20W-40, dan 20W-50. Produsen menentukan berat dan jenis oli yang harus digunakan mesin. Namun, banyak penggemar, bengkel, dan modifikator otomotif cenderung mempertanyakan apakah produsen membuat pilihan tepat untuk oli, atau apakah mungkin ada oli yang lebih baik untuk penggunaan atau lingkungan berkendara tertentu. Perawatan
Beberapa oli mesin menggunakan bobot ‘lurus’. Oli ini ditunjukkan satu angka, bukan dua. Misalnya, sebotol oli hanya akan bertuliskan angka ’30’. Tipe oli tersebut kekentalannya tidak berubah seiring suhu.Oli dengan angka kekentalan yang lebih rendah memiliki laju aliran yang lebih tinggi daripada angka kekentalan yang lebih tinggi. Saat menggunakan oli mesin dengan kekentalan yang salah, itu dapat mengubah tekanan oli di dalam mesin.
Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan internal mesin mobil. Di bawah ini adalah penjelasan detailnya:
Akibat Salah Memilih Oli Mesin
Bergantung pada seberapa drastis perbedaan antara oli mesin yang ditentukan produsen dengan oli yang kamu gunakan, efeknya dapat bervariasi.
Performa Mesin yang Menurun
Oli mesin dirancang untuk menjaga komponen internal tetap bergerak bebas dan mencegahnya dari keausan. Jika oli yang salah digunakan, pengoperasian komponen mesin dapat terhambat dan berakibat fatal. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan menyalakan mesin, penurunan penghematan bahan bakar, piston macet, mesin terlalu panas, dan lampu indikator mesin menyala.
Suara Mesin yang Tidak Normal
Banyak mesin menggunakan tensioner rantai hidrolik dan aktuator cam yang mengandalkan aliran oli tepat untuk mempertahankan ketegangan rantai timing. Jika oli tidak dapat memenuhi spesifikasi yang diperlukan, tensioner cam dapat mengurangi ketegangan, yang menyebabkan rantai ‘berdetak’ atau ‘berderak’. Selain itu, pada saat mobil dinyalakan, mesin bisa mengeluarkan suara yang tidak normal atau berlebihan hingga tekanan oli masuk ke valvetrain (katup pengaman).
Bau Terbakar dan Asap Knalpot
Salah satu kejadian umum pada mesin yang menggunakan viskositas terlalu encer adalah pembakaran oli. Oli tidak cukup memungkinkan ring piston tertutup rapat, menyebabkan konsumsi oli dan bau terbakar. Hal ini biasanya mengakibatkan asap putih kebiruan keluar dari knalpot.
Garansi Mobil Hangus
Jika mesin mobil mengalami kerusakan dini dan oli yang digunakan salah, produsen kendaraan dapat membatalkan garansi. Meskipun hal ini jarang terjadi, disarankan untuk menghindarinya. Dalam skenario ekstrem, kerusakan mesin dapat terjadi. Dalam skenario lain, kamu mungkin tidak pernah menyadari bahwa oli yang digunakan salah. Kami sarankan hanya menggunakan oli mesin yang direkomendasikan oleh produsen.